Ibu tidak pernah jemu 'menuai' kasih.....Laksana amanah didik anak sejak dalam kandungan hingga dewasa
WAHAI anakku, jauh sebelum dirimu hadir dlm kehidupan ayah dan ibu, kami sentiasa bermohon kpda Allah SWT supaya dikurniakan keturunan yg soleh dan solehah, taat kpda Allah, berbakti kpda orang tua, rajin beribadah, belajar, serta dapat menjadi penerus dakwah Islam. Banyak rencana yg kami rancang supaya kelak bila kau hadir, kami sudah siap menjadi orang tua yg baik dan mampu mendidikmu dgn didikan sesuai agama Islam, tuntunan kita seperti dicontohkan Rasulullah SAW kepada kita. Ayah dan ibu ingin kelak apabila Allah mengamanahkan kpda kami seorang puteri, maka dia akan berakhlak spti akhlak Fatimah, puteri Rasulullah SAW, dan apabila Allah mengamanahkan seorang putera, maka dia akan seperti Saidina Ali.
Setelah tanda kehadiranmu mulai jelas, ibu sering mual, muntah-muntah, sakit kepala dan mahu pengsan. Ibu dan ayah bersyukur kepada Allah atas kurniaan-Nya, kami menjagamu sepenuh hati, serta sentiasa berharap, kelak dirimu lahir sebagai anak yang sihat, sempurna dan menyenangkan. Sejak dalam rahim, kami cuba menanamkan kalimat tauhid kepadamu dan berupaya mengenalkanmu kepada Sang Pencipta, dgn bacaan ayat suci-Nya, senandung selawat Nabi, nasyid membangkitkan semangat dakwah dan rasa keimanan kpda Allah yg Esa.
Saat kau akan lahir, ibu merasakan sakit amat sangat, seolah2 berada antara hidup dan mati, namun ibu tidak mengeluh dan putus asa, krna bayangan kehadiranmu, lebih ibu rindukan dibanding sakit yg dirasakan. Ibu tak henti2 berdoa, memohon ampunan dan kekuatan kpda Allah. Ayah pun tidak tidur bbrpa malam utk memastikan kehadiranmu, menemani dan menguatkan ibu, supaya sanggup melahirkanmu dgn sempurna. Bacaan zikir dan istighfar, mengiringi kelahiranmu. Begitu kau lahir, rasa sakit dilupakan begitu saja. Setelah tangismu terdengar, seolah kebahagiaan hari itu hanya milik ibu dan ayah. Air mata yg tadinya hampir tak henti mengalir krna menahan sakit, berganti menjadi senyum bahagia menyambut kelahiranmu.
Ibu dan ayah bersyukur kpda Allah SWT, kmdn ayah melantunkan bacaan azan dan iqamah di telingamu, supaya kalimat pertama kau dengar adalah kalimat tauhid yg harus dirimu yakini dan taati selama hidupmu. Ibu berasakan kebahagiaan menyusukanmu, memastikan anaknya tidak lapar dan membesar sihat. Ibu selalu bersedia memberikan air syurga kurniaan Ilahi kepadamu. Ibu berusaha menjagamu walau dlm keadaan apapun. Saat malam sedang tidur lelap, ibu akan terjaga bila kau tiba2 menangis krna lampinmu basah atau lapar. Saat sedang makan dan dikau buang air besar, ibu dengan rela menghentikan makan dan mengganti pakaianmu dulu. Semuanya ibu lakukan dgn senang hati, tanpa rasa susah dan jijik.
Sejak dirimu masih dlm buaian, ibu membacakan doa dlm setiap kegiatan kau lakukan. Ibu bacakan doa hendak makan ketika dikau hendak makan, doa hendak tidur ketika dirimu hendak tidur, dan doa apa saja yg harus dikau tahu serta amalkan dlm kehidupan seharianmu. Ibu bacakan selalu ayat Kursi dan surah pendek satu persatu setiap malam, di kala menghantarmu tidur, ayat demi ayat dan ibu ulang berkali2 hingga dirimu dapat mengingatinya dgn baik, dgn harapan dirimu besar nanti menjadi penghafaz al-Quran.
Ketika dikau sudah mampu berbicara, Subhanallah, tanpa kami duga dirimu telah menghafal pelbagai macam doa dan bbrpa surah pendek. Ibu bersyukur dan bangga kepadamu. Muncul harapan dlm hati ini, kelak dikau tumbuh menjadi anak yg pintar dan rajin belajar. Tatkala dirimu mulai belajar solat, walau dgn bacaan yg masih belum sempurna, bercucuran air mata ibu krna kau telah mampu melafazkan doa itu. Timbul harapan di hati yg paling dlm, kelak hingga ketika ibu dan ayah tiada, dikau tetap melantunkan doa itu, kerana doamu akan memberikan kepada ibu dan ayah pahala tak henti2 di hari akhirat. Kaulah aset masa depan bagi ibu dan ayah.
Saat dikau memasuki usia sekolah, kami carikan sekolah yg baik untukmu. Sekolah yg memiliki visi pendidikan spti yg ibu dan ayah inginkan. Alhamdulillah, saat dirimu mulai bersekolah, telah banyak didirikan sekolah Islam. Apabila ibu dan ayah tidak mahu melayanimu utk hal yg sudah dapat dirimu lakukan sendiri, itu bukan bererti kami tidak menyayangimu. Ibu dan ayah sayang sekali padamu, dikau tidak boleh terlalu dimanjakan hingga saat dirimu besar nanti, dikau jadi anak yg berdikari dan serba boleh.
Maafkan ibu dan ayah apabila sesekali atau sering memarahimu ketika dikau membuat kesalahan yg berulang. Sebenarnya ibu dan ayah tidak ingin memarahimu, namun kami sedar dikau perlu tahu dan dapat membezakan mana yg benar, mana yg salah. Inilah harapan ibu dan ayah kepadamu, sangat banyak dan sangat ideal. Oleh krna itu, kami sentiasa memohon petunjuk dan bimbingan dari Allah Yang Esa, yang Berkuasa dan Maha Agung, supaya tidak salah langkah dlm mendidikmu.
From '62 To Sixty Two
2 days ago
No comments:
Post a Comment